Mereka memiliki anatomi dan perilaku khas. Rayap prajurit dalam famili tertentu biasanya buta, sedangkan rayap prajurit yang berkembang dari garis reproduktif sebagian matanya berfungsi. Identifikasi spesies dan tugas taksonomi lainnya seringkali dilakukan dengan menggunakan kepala, rahang bawah, dan nasus prajurit karena karakteristik masing-masing spesies yang berbeda.
Kasta Reproduksi
Alate atau rayap reproduktif bersayap memiliki dua pasang sayap berukuran sama. Alate memiliki dua mata yang berfungsi dengan baik dan dapat bertahan dari dehidrasi. Kasta khusus ini seringkali disalahpahami sebagai semut terbang, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa rayap sedang membuat sarang di sekitar properti mereka.
Rayap reproduktif berperan penting dalam mendirikan koloni baru. Terdapat tiga jenis rayap reproduktif dalam sebuah koloni rayap, yaitu reproduktif “Primer”, “Sekunder” dan “Tersier”.
Rayap reproduktif primer adalah swarmer (alate) yang berhasil selamat dari bahaya penyebaran atau musim “kawin” dan menetap untuk bertelur dan merawat telur pertamanya.
Jika koloni rayap terlalu besar, dan kemampuan ratu rayap untuk bertelur menurun, Rayap reproduktif sekunder bertelur untuk meringankan beban ratu rayap. Meskipun rayap reproduktif sekunder bertelur dalam jumlah yang lebih sedikit daripada ratu rayap, jumlah mereka dalam koloni bisa mencapai ratusan. Kontribusi mereka untuk kapasitas bertelur sebuah koloni dapat menjadi luar biasa dan ketika ratu mati mereka dapat mengambil alih total tugas reproduksi. Rayap reproduktif tersier berasal dari rayap pekerja yang telah berkembang jika sebagian koloni tertentu terisolasi dari koloni utamanya. Rayap reproduktif atau ergatoid ini, tidak bersayap dan terlihat seperti rayap pekerja besar.